Jumat, 11 Maret 2016

Another video Kiddos

   

Festival Imlek di Kampoeng Ketandan Yogyakarta



Assalamu'alaikum....

Beberapa minggu lalu di Indonesia merayakan tahun baru Cina atau biasa di sebut imlek, di Yogyakarta dekat Malioboro ada yang namanya Kampoeng Ketandan, yang di depan gangnya ada gapura besar khas China lengkap dengan naga dan dominasi warna merah.
Jauh hari sebelum imlek di twitter jogja update sudah di iklankan kegiata-kegiatan menyambut imlek di Kampoeng Ketandan ini. Tapi saya lupa simpan jadwal ini, sampai pada akhirnya pas kami iseng keluar rumah malam2, kami mendapati Kampoeng Ketandan ini ramai sekali oleh orang2 dan banyak yang jualan. Akhirnya kami memutuskan untuk memarkir kendaraan dan mampir kesitu.
Setelah melewati gapura, kami langsung di sambut dengan backsound lagu2 China, sekeliling di hiasi dengan lampion berwarna merah.
Yang kami lihat mayoritas warga Tionghoa, kebetulan saat itu sedang ada lomba menyanyi berbahasa Tionghoa juga, dan di panggung utama ada tarian daerah dan pertunjukan kesenian lainnya.
Untuk yang jualan makanan banyak sekali, ada mie Bangka, berbagai macam minuman dan es krim, sosis bakar, burger, makanan berbahan utama babi, makanan khas imlek kue keranjang dan juga booth ramal tarot, dan masih buanyaaakkk jenis makanan lainnya.
Dan acara puncaknya ada pertunjukan barongsai beberapa hari berikutnya, barongsai raksasa longmarch dari jalan Malioboro sampai alun-alun utara dekat keraton.
Ramai banget
Penuh makanan

Lomba nyanyi bahasa Tionghoa
Barongsai
Uang zaman dulu
Banyak makanan berbahan dasar piggy
Ayo siapa yang mau di ramal
Pernak pernik khas Tionghoa
Kue Keranjang
Lambang Shio monyet

Bapak ini lukisannya baguus banget

Panggung utama lagi ada tarian





Kamis, 03 Maret 2016

Hotel Neo Candi Semarang



Assalamu'alaikum..

Setelah pengalaman kami menginap di Hotel Neo plus Awana Yogyakarta waktu itu, kami pengen juga menginap di hotel Neo di daerah lain, dan mendadak ke Semarang weekend lalu kami mencari penginapan yang murah dan tidak terlalu jauh dari rumah teman kami maupun dari pusat kota, akhirnya kami pilih hotel Neo Candi Semarang, walaupun buru2 memutuskan untuk menginap disini sampai kami tidak melihat kalau hotel ini tidak di lengkapi kolam renang, dan kami baru tahu pas sudah sampai di hotel, sempet kecewa terutama anak2 karena yang mereka tahu kalau nginep di hotel itu pasti agendanya berenang, dan parahnya kami sudah woro2 mengajak Lupi sekeluarga untuk berenang di hotel, eaalaaahhh malah gak gak ada kolam renangnya.
Tapi ya sudahlah sudah terlanjur di pesan jadi di nikmati saja, untung anak2 gak terlalu cranky juga, dan kita ganti kegiatan jalan2 lainnya. Kami sudah tahu kalau Hotelnya dekat dengan supermarket Superindo dan parkirnya pun jadi satu, minus banget ini parkirannya, karena parkirnya di luar tidak ada penutupnya.  
Kami membeli voucher hotel ini via travelio disini kita bisa menawar harga hotel yang di tawarkan, waktu itu kami dapat harga 200an ribu.


Setelah masuk ke Lobby seperti hotel Neo di Jogja receptionist perempuan memakai wig warna putih, lobbynya tidak terlalu besar, pintu masuk berhadapan dengan lift hotel, setelah menyerahkan KTP dan tanda tangan kami di beri kunci kamar dan password wifi, walaupun wifinya gak terlalu kenceng. Hari itu hotel agak ramai, mungkin weekend yajadi banyak keluarga yang menginap disini bahkan keesokan harinya di hotel ada acara dari travel jadi makin ramai hilir mudik orang.
Receptionist
Lift
Lorong kamar
Kami pilih standar room kingsize bed, ukuran kamarnya standar, tapi tidak ada lemari, dan brankasnya di kamar kami saat itu tidak berfungsi, kamar di lengkapi ada pemanas air, teh, kopi, susu dan krimer serta 2 botol air mineral free. Kamarnya bersih, anak2 seneng betah tidur di sini katanya. Kamar mandinya berdinding kaca jadi keliatan kalau dari kasur, tapi ada tirainya kok, heee... Insya Allah ya kiddos kalau ayah bunda ada rejeki lagi kita nginep di hotel lagi. aamiin...

King size bed
Wastafel dan WC

Lekker Paimo dan Masjid Agung Semarang

Assalamu’alaikum…


Ke Semarang ini berbekal dari blognya mba Muna Sungkar, terutama tentang Lekker Paimo ini, baca review dari website lain juga, katanya Lekker ini kalau mau makan antriiii banget. Akhirnya kami ingin membuktikannya.Kami datang jam 3 sore, sempat nyasar maklum baru pertama kali datang, jadi gak afdol kalo gak nyasar dulu, tempatnya ini di depan SMA Kolesse, pas kami datang memang banyak orang duduk2, kami sudah mengira akan antri dan susah dapat parkiran, setelah kami lihat daftar menunya dan menuliskan pesanan kami di sebuah kertas lengkap dengan nama pemesan, mas2nya bilang 'ini antri lho bu' lalu saya jawab 'iya gak apa2 mas, berapa lama antrinya 1 jam?' trus masnya jawab 'lebih bu, mungkin 2 jam' seketika kami kaget dan lemas, tapi tanpa menyurutkan niat kami untuk mencicipi lekker legendaris ini, akhirnya kami taruh juga kertas pesanan kami di antara tumpukan kertas lain. Karena sudah ashar kami memutuskan untuk mencari masjid untuk sholat, kami menuju masjid Agung Semarang yang katanya di pelatarannya ada payung yang bisa buka tutup kayak di masjid Nabawi Madinah, aaahhh jadi kangen Masjid Nabawi.
Berbekal google map di hape kami berhasil sampai di masjid Agung, woooww masjidnya luas banget, bagus banget ornamentnya, dari depan kami sudah bisa melihat kemegahan masjid ini, kami pun langsung masuk masjid dan tak lupa foto2, sambil mengucap Subhanallah atas kebesaran Allah SWT. Setelah bergantian sholat kami menuju menara masjid yang katanya kita bisa naik sampai lantai 19 dan melihat kota Semarang secara keseluruhan. Walaupun sudah sore dan menurut kami tanggung sudah sampai disini kalau tidak naik, akhirnya kami masuk ke menara untuk bertanya, ternyata tutupnya sampai jam 5 sore kami memutuskan untuk naik, setelah beli tiket sehatga 7ribu per orang, dan berdoa semoga anak2 gak takut ketinggian. Kami masuk ke lift dan langsung menuju lantai 19, di dalam lift ada penjaganya yang menjelaskan sejarah menara masjid Agung ini, di lantai berapa gitu ada museum juga, tapi sudah tutup jam 4 sore. 
Sampai juga kami di lantai 19, di sambut dengan angin sore yang kenceng banget, anak2 malah antusias banget terutama mas Zayo yang lari2an kesana kemari, di sini juga ada teleskop untuk melihat kota Semarang secara jelas dengan cara memasukkan koin uang 1000an (kalau gak punya ada petugas penukaran uang di atas). Setelah kurang lebih 20 menit kami di atas dan foto2 tentunya, karena angin makin kenceng takut masuk angin kalau lama2 dan kami juga mau ambil pesanan lekker, maka kami secepatnya turun ke bawah, sampai bawah kaki gemeter sodara2. hahahhaa...
Masjid Agung dari gerbang depan
Sayang kurang di rawat, banyak rumput liarnya
Kereeennn
Adek bobo

Adek gaya bangun bobo

Menara Masjid Agung

Mimbarnya
Lampunya



Indahnya kota Semarang

Sampai tempat Lekker Paimo, ternyata pesanan kami belum jadi sodara2, padahal udah 2 jam lebih lhooo... kami pesan tuna mozarella, tuna pedas banget, pisang coklat kacang, dan coklat keju, setelah menunggu beberapa menit akhirnya pesanan kami datang, wooowww mozarellanya lumer tumpah ruah, dan pedasnya membakar lidah, pokoknya gak salah kalau sampe antri berjam2, ternyata lekker ini enak dan nagih, untuk keju coklatnya juga endeess banget, kami juga masih bungkus untuk cemilan malam di hotel.. hehhehe.. Jadi Lekker Paimo ini dulu yang pernah saya lihat pernah di liput acara Tuku jalan2, mungkin ini juga yang bikin jadi ruamee buaangeeettt...
oh iya saran kami sih dateng pas mendekati tutup jam setengah 6 karena gak antri dan langsung di bikinin. Untuk harga termasuk murah kok, jadi tenang aja gak bikin kantong bolong kok. 

Mozarellanya tumpah ruah
Ayah sumringah banget makannya
Tuna pedas banget
Lekker Pisang keju kacang
Daftar harganya
Ini tempat jualannya
Yang antri buanyaakkk
Cara bikinnya

Trip To Semarang : Lumpia Gang Lombok - Sam Poo Kong (Part 2)

Assalamu'alaikum...

Hari kedua kami di Semarang, pagi2 kami sudah rapi untuk cari sarapan, karena kami memilih hotel yang tanpa breakfast. Pagi itu pak suami ingin makan lumpia. Pak suami pengennya makan lumpia di gang lombok, jadilah kami menuju kesana. Sempat nyasar karena jalannya kecil dan membingungkan, karena semaleman Semarang di guyur hujan jadi dekat pasar johar jalanannya sedikit tergenang air dan jalan becek dimana2. Tempatnya ini di pinggir kali, belakangnya ada klenteng, menurut yang kami baca tempat ini kalau siang ramai banget sampai2 harus antri berjam2 untuk sekedar mencicipi lumpia ini, kalau ngomongin lumpia jadi ingat waktu ngidam anak pertama, saya pingin banget makan lumpia, untung aja dekat kantor di Benhil ada yang jual dan enak banget rasanya harganya 8ribu untuk 1 buah. 
Bingung, sebenernya lumpia atau lunpia sih?
Yang ini lumpia
Ini penampakan lumpianya
Adonan acarnya
Lagi masak isia lumpianya
Ini harganya
Sertifikat Keunggulan dari trip advisor
Selepas dari makan lumpia kami ke klenteng Sam poo kong, pagi itu parkiran sudah ramai, setelah membeli tiket seharga 5ribu per orang kami masuk, di dalam sudah banyak rombongan dan muda mudi yang sekedar hanya ingin selfie, suasana pagi mendung membuat cuaca menjadi lembab dan gerah. Bangunan khas China dominan berwarna merah memang unik dan eye catching menurut kami, di tambah dengan patung2 membuat suasana menjadi lebih berasa seperti di China beneran. Karena waktu itu sehabis imlek mendekati perayaan Cap Go Meh jadi banyak ornament2 ibadah dan ornament khas imlek. Tidak lama kami di sini, setelah jeprat jepret sana sini kami memutuskan untuk kembali ke hotel karena harus siap2 packing dan cek out. 
Parkiran
Loket Tiket
Harga tiketnya
Ada ular sanca besar






Lilin satu keluarga
Pintu gerbang


Sebeleum jam 12 siang kami cek out, karena belum sarapan kami langsung memutuskan untuk makan siang yang berat, kami memilih SS untk makan siang karena menunya cocok di lidah anak2 dan murah meriah tentunya, hehhee... Kami pilih SS yang ke arah rumah Lupi, karena rencananya kami mau ke rumah temen suami yang ternyata satu komplek sama Lupi. Tapi hari itu Lupi sudah janji sama Tina teman kami juga yang lagi dinas kantor di Semarang untuk jalan2, jadi kami ketemuan lagi sebentar di SS sama Tina dan Lupi. Sampai jam 5 sore kami di rumah teman suami, setelah memandikan anak2 dan menggantikan mereka dengan baju tidur, biar langsung pada tidur di mobil, kami langsung pulang ke Jogja, kami gak mampir lagi ke rumah Lupi karena dia belum balik ke rumah. Pertama kali ke Semarang, sangat berkesan, gedung2nya unik banyak yang bergaya lama, next ke Semarang lagi pengen ke Sidomukti insya Allah. 







Kiddos
Mas Zayo
Adek Beiva