Senin, 29 Februari 2016

IL Mondo Pizza Yogyakarta



Assalamu'alaikum...

Setelah kami mencoba pizza yang pinggirannya tipis yang crunchy di Nanamia Pizza, kami masih penasaran ingin mencoba lagi pizza jenis ini tapi pinginnya mencoba tempat lain. Akhirnya kami dapat di Il Mondo, yang katanya pizza ini punya vokalis band terkenal yaitu Mas Duta Sheila on 7, karena kami tau tempatnya ini ada sedikit taman dan kayaknya banyak anak mudanya, jadi kami memutuskan datang sore menjelang ashar. Sebelumnya kami sudah tau lokasinya karena berdekatan dengan Zupparella, jadi kami dengan cepat ke TKP. hehee...
Bangunan dengan 2 lantai bergaya Italia ini, di bagian depan ada sedikit taman dan ada beberapa meja yang kalau malam kayaknya romantis makan disitu, awalnya kami ingin makan di dalam, di lantai satu ada tempat semacam bartender untuk meracik makanan dan minuman, dengan interior yang unik, ada vespa yang di tempel di dinding, karena di bawah penuh kamilangsung ke lantai 2, ternyata di lantai 2 juga penuh, karena kami bawa 2 krucil yang seneng lari-lari kami takut kalau naik turun tangga, akhirnya kami putuskan untuk makan di luar walaupun agak sedikit panas tapi kami tenang dengan keamanan anak2, di luar anak2 bisa lari2an sepuasnya di taman.
Kami bingung mau pilih makan apa, karena menunya sedikit awam buat kami. Seperti biasa kami bertanya ke waitress menu apa yang special yang bisa untuk anak2 juga, akhirnya kami putuskan memesan garlic bread dan pizza classico, minumannya kami pesan iced lemon tea dan caramel latte. Menjelang sore makin banyak muda mudi yang datang, ada yang datang berpasangan ada juga yang beramai2 untuk kongkow. 
Tak lama pesanan datang, untuk pizza nya enak pinggirannya crunchy dan garing, topingnya juga lengkap bikin anak2 suka dan tertarik, harganya pun masih terjangkau dengan kantong kita.

Alamat Il Mondo Pizza
Jl. Garuda No. 26 
Demangan Baru, Yogyakarta
So Yummy
Nyuumyy...
Iced Lemon Tea dan Caramel Latte
Garlic Bread, isinya 4 tapi udah di ambil sama anak lanang
Suasana out door
Suasana di Lantai 2
Keramaian di Lantai 2
Jenis makanan dan harganya


Anak2 bisa lari2an
Kreatif banget, literan minyak jadi nomer meja
Lihat senangnya anak2
Seperti Bartender
Suasana Lantai 1, keren vespanya

Bubur Ayam Jakarta



Assalamu'alaikum..

Sebagai keluarga yang baru pindah ke Jogja, awalnya kami agak kesulitan dengan makan, karena sudah terbiasa dengan taste Jakarta, jadi pas di jogja agak kaget karena ada beberapa makanan yang kurang enak di lidah kami. Awalnya ketika kami baru beberapa hari di Jogja ayah dan kedua anak kami sakit, mau sarapan bubur biar praktis, belilah bubur yang lewat depan rumah, ternyata dari penampakan beda banget dengan bubur yang kami makan di Jakarta, alhasil buburnya gak di makan, tidak menyerah disitu aja, besok2nya kami nyari lagi tukang bubur di depan gang depan sana, tulisannya sih bubur ayam jakarta tapiii sama aja rasanya masih beda sama kayak biasanya.
Sampai akhirnya kira2 sebulan kemudian kami menemukan secara tidak sengaja di sekitar daerah patang puluhan, tempatnya dekat dengan lapangan futsal. Tukang buburnya ini menempati tempat lumayan besar dengan gerobak di depan bertuliskan bubur ayam Jakarta Ashri, pas kami lewat yang makan lumayan banyak, akhirnya kami memutuskan untuk mampir, dengan harapan ini yang terakhir hasil pencararian kami, halaaahh... Dan taraaaa dari penampakan sesuai dengan bubur yang di Jakarta, dan pas kami makan waaaahhh rasanya sama kayak di Jakarta... Hari itu senengnya bukan main, anak2 kami juga sukaa, lahap makannya dan abiiiiss semangkok.. alhamdulillah, lega rasanya, walaupun agak jauh dari rumah tapi bisa menjadi makanan andalan untuk sarapan terutama kalau anak2 lagi susah makan.
SSetelah bubur kami juga menemukan ketoprak dan somay yang rasanya sama kayak di Jakarta.

Sate usus dan telur
Sambalnya
Abangnya yang lagi ngeracik bubur


Karnaval Melek Gizi 2016 di Yogyakarta

Assalamu'alaikum temans...

Tanggal 31 Januari 2016 yang lalu di Yogyakarta di adakan Karnaval Melek Gizi 2016 yang di adain di titik 0 kilometer. Acara ini di adakan oleh Sari Husada dan Pergizi Pangan untuk memperingati hari Gizi tanggal 25 Januari, minggu sebelumnya telah di adakan karnaval di Jakarta. 
Acara di Jogja sendiri di awali dengan daftar ulang di tempat pendaftaran, sebelum hari H kami mendaftar untuk 4 orang dewasa dan 2 anak. Setelah kami mencari nama kami di daftar lalu kami mendapatkan 6 goodie bag yang berisi snack+air mineral, kaos, handuk kecil dan merchandise lainnya. Acara di mulai funwalk dari jalan malioboro tepatnya di kantor dinas pariwisata Yogyakarta menuju titik 0 kilometer, sebelum funwalk, di adakan pemanasan terlebih dahulu yaitu dengan senam zumba, zumba yang membuat badan menjadi semangat lalu di selingi dengan pembukaan acaranya. Setelah zumba selesai lalu funwalk di lepas oleh Gubernur Yogyakarta lalu di ikuti dengan berjalannya para bergodo dan srikandi Jogja memakai baju Lurik2 khas Jogja, lalu di ada iring2an gunungan buah dan sayuran, lalu ada gerobak sapi yang membawa anak rombongan TK, ada rombongan sepeda onthel yang di hias dengan tulisan dan sayuran, lalu ada perempuan2 cantik berpakaian adat khas Indonesia membawa tulisan2 pesan tentang masalah kesehatan dan gizi.
Acara ini di liput dari berbagai macam stasiun televisi, yang saat itu saya lihat ada Metro tv, Net tv, RCTI, TV one dan ada televisi2 daerah juga, jadi coba deh cari di youtube ada saya lhooo nongol di tv. hehhehee....

Funwalk berakhir di titik 0 kilometer, di sana sudah ada berbagai macam booth, misalnya booth untuk cek kesehatan, booth games, booth cooking class, booth creative corner dan lain2. Di sini anak2 juga di ajak bermain untuk melatih kecerdasan anak, ada cooking class untuk anak membuat makanan bergizi, ada pertunjukan seni dan band oleh anak2, ada juga dongeng yang membuat anak antusias tetap semangat. Acara ini di selenggarakan dari jam 6.00-10.00, ada juga doorprize nomor undian mendapatkan banyak hadiah dari panitia.
Pokoknya seruuuu banget acaranya, mudah2an tahun depan di adakan lagi ya di Jogja.
Ini MC-nya yang bikin suasana makin seru
Rombongan sepeda onthel
Booth permainan
Booth melukis dengan sayuran dan buah
Cap tangan para peserta karnaval
Face painting, antriiiinyaaa
Pasukan siap funwalk
Wefie dulu...

Ayo cap tangan mas..
Cooking class
Sanwich bikinan mas Zayo
Gunungan Sayur
Bergodo dan srikandi Jogja
Walaupun panas tetep semangat denger dongeng


Rabu, 24 Februari 2016

Nasi Goreng Mafia Yogyakarta

Assalamu'alaikum...

Sebagai pecinta pedas, lagi2 kami berburu makanan pedas, kali ini kami berburu nasi goreng, dan yang kami temukan waktu browsing adalah Nasi Goreng Mafia, nasi goreng ini ada juga di Jakarta, kami sudah sering lewat pas masih di Jakarta tapi belum sempet mampir.
Kebetulan hari itu mas Zayo pengen makan nasi goreng, jadi deh kami cuuss ke TKP, lokasinya berada di jalan Kaliurang deketan sama ketoprak dan bubur ayam Jakarta.
Pas kami datang sebelum magrib, kedainya masih sepi karena tempat ini ramai kalau malam dengan muda mudi yang sekedar ngobrol ngalor ngidul, dan sepertinya tidak cocok kalau kami datang malam hari membawa 2 balita yang kadang suka rempong di keramaian. 
Kami langsung memesan 2 porsi nasi goreng, yang 1 untuk mas Zayo dan Beiva kami pilih yang tidak pedas nasi goreng God Father, sedangkan 1 porsi lagi untuk saya dan suami pilih nasi goreng Yakuza isinya kikil dan cabe hijau  dengan level pedas 'merisaukan', gambarnya sih cabenya 3 buah. 
Tidak berapa lama makanan kami datang, gak sabar kami langsung menyerbu makanannya. Suapan pertama terasa enak belum terasa pedas, tapi setelah suapan lima ke atas pedasnya makin menggilaaa, mulut dan tenggorokan seperti terbakar, mulut sampe megap2, hahaaa... suami kelihatan mau menyerah tapi saya tahan, oh iya entah kebetulan atau memang seperti itu biasanya kami merasa nasi gorengnya terlalu kering di gorengnya, jadi yang kami rasakan nasinya keras, atau mungkin memang jenis nasinya yang keras. Pak suami yang memang tidak suka dengan tekstur nasi yang keras agak kecewa, tapi saya membesarkan hatinya mungkin kami lagi apes kebagian nasi kayak begini. So far nasi goreng God Father enak cenderung manis dan nasi goreng Yakuza enak, pas bumbunya, kikilnya banyak dan empuk dan yang penting pedasnya mantap.
Ini menu makanannya
Menu minumannya
Suasana kedainya
Es teh manis kayaknya kurang kalau cuma 1 gelas
Interiornya mafia banget
Nasi goreng Yakuza lengkap dengan kikil, lihat cabenya
Nasi goreng God Father (tidak pedas)


Museum Kareta Karaton Ngayogyakarta



Assalamu'alaikum...

Setelah dari Keraton Yogyakarta, kami keluar dari keraton dan langsung berjalan ke sebelah kiri, di tengah teriknya panas kami berjalan sekitar 200 meter, dan kami di sambut dengan kesejukan di pintu masuk Museum Kareta Karaton Ngayogyakarta, Museum ini tidak terlalu penuh, bahkan saat adzan zuhur di dalam sangat sepi, makin menambah kemistisan museum ini yang berisi berbagai macam koleksi kereta kencana keraton Yogyakarta. Di depan pintu masuk ada meja penjualan tiket yang di jaga oleh 2 orang bapak2 separuh baya, harga tiket 5 ribu per orang dan tiket ijin foto 2 ribu. Setelah membeli tiket kami langsung masuk dan langsung di sambut dengan koleksi kereta yang wanginya seperti wangi kembang tujuh rupa, konon katanya kereta2 ini memang di cuci dengan kembang dan yang kami lihat juga ada beberapa kereta yang di bawahnya ada sesajen berupa semangkuk kembang tujuh rupa. Jangan tanyakan kami kenapa harus dilakukan ritual seperti itu, karena kami percaya ini adalah ritual dari nenek moyang. Awalnya kami khawatir pada anak2 karena ruangannya remang2 dan agak sempit, tapi karena untung ada patung kuda yang bikin anak2 betah dan sedikit terhibur. Koleksi kereta di museum ini ada sekitar kurang lebih 40 kereta dengan berbagai macam nama yang sangat kental Jawa dan masing2 kegunaannya, fasilitas kereta2 ini juga sudah nyaman terbukti dengan bangkunya yang seperti sofa busa empuk dilapisi kulit nampak cantik dan elegan, dekorasinya pun unik dan khas Jogja sekali. Kereta2 ini kadang suka di pamerkan kalau ada event2 tertentu yang dia adakan pihak keraton, kereta ini ada yang di gunakan untuk mengangkut makanan bahkan ada yang di gunaka sebagai kereta jenazah, di museum ini juga ada koleksi berbagai macam jenis senjata yang di gunakan waktu perang. So, kalau kamu ke Jogja coba deh datang ke museum ini, jangan hanya muter2 Malioboro saja yaa, biar pengetahuan sejarah kita makin luas.
My Family

Harga tiketnya

Koleksi kereta depan pintu masuk


Nyaman banget kan kursinya








Abaikan foto anak2 yang gak bisa diem yak..
Ini kereta untuk jenazah biasanya
Ada yang minta di foto sama roda kereta
Ini kuda yang bikin anak2 betah di museum